Sekali lagi aku menorehkan huruf-huruf elektronik di sebuah lembaran putih kosong yang terperangkap di dalam layar dengan keyakinan yang masih mengambang di kentalnya ragu. Kemanakah hati ini harus melangkah, karena aku butuh kepastian, karena waktu berlalu tak peduli, karena sekarang adalah saatnya - sekarang atau tidak sama sekali. Aku lelah memelihara cemas yang susah diatur, kenapa dia tidak pergi saja ke neraka atau ke surga sekalipun, aku tidak peduli.
Kau tahu, jauh di dalam sana mungkin sebenarnya aku tahu kemana harus melangkah. Sekarang yang aku butuhkan hanya cara dan sedikit keyakinan lebih untuk bisa menemukan jawaban tersembunyi. Tak akan lagi aku memohon lebih kepada sang waktu, karena ia absolut, utuh dan dingin. Tak akan lagi aku bertaruh dengan keberuntunganku untuk menunggu datangnya kereta kesempatan yang tepat di pikuknya stasiun harapan. Kali ini aku akan membeli tiketku sendiri, mengangkat koperku sendiri dan melangkahkan kakiku dengan kepastian untuk mengejar yang belum pasti, namun aku tak akan menyerah walau harus lelah singgah dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Karena sekarang aku berjuang mengukir peta perjalanan hidupku. Dan entah di mana, di suatu tempat, aku pasti bisa menemukan keyakinan akan jawaban yang sebenarnya sudah terjawab, jauh di dalam sana.
No comments:
Post a Comment