Tuesday, December 27, 2011

Hujan datang lalu...

Hujan datang, orang-orang minggir, seperti pasir disapu ombak.

Bumi menangis, orang-orang meringis kedinginan. Sebagian saling mendekap menyekap hangat. Sebagian berlarian ke jalan menangkap hujan.

Hujan runtuh, orang-orang berteduh dalam cerita di sebuah warung kecil pinggir jalan. Asap rokok berulang-ulang mengepul dari mulut si pendongeng, meliuk-liuk membentuk imajinasi setiap pendengarnya.

Alam bergemuruh, anak-anak hujan melayang bersama angin yang rusuh, larut dalam air teh yang keruh dan menempel di dahi orang-orang seperti peluh yang meleleh.

Langit mencair, dingin merayap di punggung seperti ular di dalam baju. Orang-orang menggigil tak mampu bergerak bagai batu.

Malam merintik di atap genting, seperti jutaan titik yang dihujamkan. Perlahan suara orang-orang menyenyap, tinggal angin yang bersuit-suit.