Thursday, October 22, 2009

akibat kweyobarsd rusdak

ok sdwelamat malam blogku twerxcinta!

Pasdti lo sdwemua bingung kwenapa gua nulisd axcak kasdul gini. apakah gua sdwengaja? apakah gua xcuma xcari pwerhatian? sdalah kawean!

tulisdan anxcur ini karwena kweyboarsd gua rusdak (rusak ;p).

sdan ini xcurhatan gua! aakhhhhhhh!

sdasdar (dasar) kweyboarsd sdok (Sok) sdwetia kawean! kalau gua pwenxcwet (pencet. doooooh!) huruf "E" sdia akan ajak si huruf "W". kyk gini nih: "WE". klo gua pwenxcwet (pencet. double doooooooh!!) "C" sdia akan ajak huruf "X". kyk gini: "XCXCXCXCXCXC!"

monywet kamprwet!! (weah! klo maki2 jd ke sensor sendiri nih. sdomprwet! asdu! ngwepwet!--> ups..)

sdan sdwekarang kwepala gua pusding, basdan mweriang, tapi gak bsd pulang krn bloosdy rain!

ANJRIT! TAI! BABI! upsd gua lupa huruf2 yg ini gak rusdak.. hwe..

Sunday, October 18, 2009

blink

Suddenly I feel like to write something
Some words blooming from the heart
In the middle of the night so old
And silent so bold

Vague yet too stunning to be ignored
Like an ode of heaven that's chiming inside my head
So beautiful and intoxicating it sweeps me off the ground
High and higher to an avidya-land

Until suddenly it stops sounding
Completely, without traces
Like smoke in the wind
As if somebody just turn off the light

Haven’t got the chance to pour that felling into words

Yet time has expired
Not even a time machine could help
What left is lousy sleepless nights
Full of remorse and the dreams of yesterday

Monday, October 5, 2009

tak pernah sepenuhnya..

Malam ini dingin, tidak seperti malam-malam biasanya. Pekerjaan tak lagi ada yang mengantri. Di depan layar komputer aku terpaku, pada sebuah website berita yang aku baca tanpa benar-benar aku perhatikan. Pikiranku berkelana. Jauh. Jauh dari sini. Ke sebuah tempat yang belum lagi aku pasti adanya. Tapi yang aku tahu pasti, dalam jujur suara hati yang terdalam; aku bukan milik tempat ini.


Aku berjalan keluar, ingin mendengar suaranya yang dibawa nada frekuensi tinggi ke telingaku, tapi hanya suara nada sambung membosankan yang kudapat. Ia sudah tidur mungkin, pikirku menghibur diri yang terlanjur kecewa. Lalu aku putuskan untuk jalan mengitari taman yang dikelilingi rumah-rumah mewah yang dingin. Seperti malam ini. ya sesepi malam ini.


Aku tak tahu kenapa aku melakukan ini, melangkah mengitari taman, di atas jalanan yang basah oleh hujan, sendirian, kedinginan, dalam gelap. Rumah-rumah besar yang kulewati seakan mengawasiku dengan mata yang menatap angkuh dari balik bayang-bayang malam. Sebuah raga yang bergerak dengan jiwa yang berada entah dimana. Aku biarkan hatiku membawa langkahku kemana ia ingin.


Sering aku merasa seperti ini. Tapi tak pernah sekalipun aku memiliki seutuhnya.


Aku merasa bebas, tapi tidak terbang lepas.

what a romantic couple...


a rainy day and the sway of a jazzy melody