Tuesday, April 29, 2008

Dreams are the future


Dream is the gateway to new possibilities

Possibilities, which for some people to far to be true

But, dream is not dream if everyone could believe it

Dream is a long journey of courage and persistent

as well as faith and passion

Fight for your dreams but above all, fight your owns doubt

Because peoples will never believe in your dream if one self not


Dream high with sky as the limit,

Make it big for everyone can reach it

For what is truly

There is nothing like dreams to create a better future


PS: Ini salah satu pitching yang gak kepilih. :( gua utak-atik sedikit, beri bumbu-bumbu kehidupan (alaaaah sob bahasa loe!) dan jadilah seperti ini.

Saturday, April 26, 2008

Malam ini

langit malam kejinggaan
bulan tak berwujud malam ini
tidak juga bayangnya
Jauh di sana
pemandangan pepohonan diam tak bergeming
membentuk siluet raksasa berbaris
menjulang tinggi menantang langit kejinggaan

angin bergerak lambat
sedikit hangat
suara malam terdengar lantang tak bersuara
hanya sesekali lonceng angin berdenting
digoda mesra angin malam

Destination divine the future

Everyday-everywhere people fight for their existence in this world, so they can be something important or simply just staying alive. An old friend of mind once told, you can have all the dreams in the world, You can be anything you want and desire. You can dream big nor small. You can dream conquering the world someday or happy enough just to be a tiny part of it. World is as wide as your will. But, you need to have a purpose, the right one. Because at the end, the right destination will determine your dreams, blossom or perish.

Friday, April 18, 2008

Mencari tujuan

Setiap hari, setiap saat kita selalu berjuang untuk bisa jadi bagian dari sesuatu yang penting di dunia ini. menyiksa diri di salon untuk mencabut bulu kaki atau mengorek kocek untuk membuat kulit tampak kinclong hanya untuk menjadi penting di mata seseorang yang kita sayangi. Mati-matian berlatih dan ikut audisi variety show yang menjanjikan kepopuleran isntant namun semu. mencoba terus bertahan menghadapi pahitnya kenyataan dan sakitnya kegagalan hanya untuk mengetahui kalau hari ini kita gagal, semoga beruntung esok hari. Membohongi diri sendiri dengan menjadi orang lain hanya karena lebih banyak yang menyukai. Meninggalkan yang menerima dan percaya akan diri kita apa adanya karena mereka hanya sedikit. Berjuang siang dan malam, membanting raga dan memeras jiwa untuk mengumpulkan portfolio yang terbaik walau akhirnya menjadi sampah ketika tidak ada yang melirik. Berdiri di bawah terik matahari yang menyundut ubun-ubun, menjadi pagar ayu sekedar untuk mendapatkan lambaian tangan dari Sang Bapak Presiden. mengabaikan idealisme dan hati nurani dengan melakukan sesuatu yang kita tentang seumur hidup, hanya karena semua orang juga melakukannya.

Apakah benar semua pengorbanan dan penderitaan yang harus kita telan mentah-mentah itu, semata-mata hanya untuk menjadikan diri kita sesuatu yang lebih penting? Lalu, bila suatu hari kita berhasil menjadi bagian penting dari sesuatu yang kita anggap penting, kita mau apalagi. Misi sudah tepenuhi, pulau sudah ditaklukkan. Musuh berhasil disingkirkan. So? what next?

Beberapa hari ini gua sedang mencari jawaban "untuk apa gua ada di dunia ini?" kenapa di Indonesia? kenapa Jakarta? Kenapa menjadi laki-laki? kenapa orang tua gua gak kaya? kenapa gua dilahirkan di keluarga ini? kenapa gua gak dilahirkan jenius? kenapa muka pas-pasan dan bibir doer? Kenapa gua senang ketika bisa membuat orang lain bahagia? Kenapa gua merasakan euforia ketika gua sedang menulis atau membuat sebuah iklan bagus? kenapa gua merasa seperti sampah ketika harus gagal? kenapa nyokap gua keguguran sebelum melahirkan gua? (kalau enggak mungkin sekarang gua gak ada di sini menulis blog ini), kenapa anjing gua penakut? kenapa gua harus terus hidup? Buat apa?

Tujuan. Itu yang lagi gua cari sekarang. Sebuah tujuan yang bisa menjawab berjuta pertanyaan yang menggantung di dada. Terlambat? mungkin, tapi lebih baik begitu daripada tidak sama sekali. Karena hanya tujuanlah yang pada akhirnya mampu menentukan penting tidaknya keberadaan kita.

Sunday, April 13, 2008

Huff...

Andai aku lahir tak bermata
dengan hati yang tak merasa

sehingga aku tak perlu mengenal neraka
walau harus sepi tanpa tawa yang hangat menyapa

Thursday, April 10, 2008

Luruh

Sebelum mendung menyulap langit menjadi gelap
Hatiku telah luruh oleh resah yang bergemuruh
Hingga akhirnya hujan pun runtuh
Menghujam tanah yang tak lagi mengharap

Sunday, April 6, 2008

Losing faith in trust


for thus I trust

my heart at bleed

shall be death

by the shadow

of a hollow vow

spoken loud

merely to deceive

to rise despair

for I who seek

something to lit

the hopes

and dreams

that cater what we told

the promises of tomorrow


For thus i trust, should i trust?

Wednesday, April 2, 2008

Tujuan Untuk Disyukuri

Ketika pagi tiba
Aku tinggalkan kemalasan di atas kasurku
untuk lagi kurengkuh ketika malam kembali betahta
begitu setiap hari

Setelah diri bersih dari daki
dan perut begah terisi
aku tunggangi bebek yang siap berlari
Menuju rimba yang tak ber-peri

Lalu dimulailah pertempuran
memperebutkan seruas jalan
yang terjajah sebagian
oleh manifestasi sebuah keserakahan

Di sana-sini
terompet perang menggelegar
siapa yang bernyali
dan tak punya hati
menghimpit mereka yang sekedar berhati-hati

Tak jarang aku harus bersinggungan dengan maut
untuk mengejar waktu yang menyempit
walau aku sadar
semua ini hanya untuk mengantarkan aku kembali ke neraka

tapi, bersama semua kebusukkan itu
aku tulus bersyukur
aku masih punya tujuan