Karena aku cinta menulis. Karena hanya ketika menulis lah, aku sanggup menjadi jujur seutuhnya. Dan lewat kejujuran itulah aku jadi berani hadapi aku, sekaligus bermimpi untuk bisa menyentuh kejujuran-kejujuran lain agar mereka mau keluar dari ruang semu bernama kenyamanan dan punya nyali menghadapi kenyataan. Tapi, kenapa jawaban jujur ini tidak meluncur ketika dipertanyakan?
No comments:
Post a Comment