Pernah gak mengingat kembali satu persatu masa-masa gelap yang pernah menjadi momok diri? Lalu apa rasanya? Pernah gak naik kelas 2 kali waktu masih berseragam merah putih. Kelas tiga dan kelas lima! Melihat raport yang kebakaran dengan merahnya angka empat dan lima, dan melihat tepat di sebelah kanan bawah tulisan "Naik Ke kelas ..." di coret. waktu itu rasanya langsung empty... Sampe rumah bilang ke nyokap, terus nangis deh. Waktu itu nyokap, dengan penuh pengertian dan kasih sayang bilang, "ya udah gak apa-apa". rasanya seperti nyemplung ke kolam air hangat, tenang... Tapi gua gak sadar kalau kejadian gak naik kelas itu akan menghantui gua seumur hidup, sampe sekarang. setelah gua sadar betapa memalukannya kejadian itu, walau banyak yang bilang itu biasa (tapi gak sampai 2x dunk ah...), tetep aja gua minder kalau udah mulai ngomongin masa-masa SD. bila ada pembicaraan yang mulai menjurus ke sana, langsung dengan sigap gua belokin ke arah lain, gosip kek, makanan kek, rencana jalan-jalan kek, atau apalah yang bisa membawa gua jauh dari pembicaraan gak penting (buat gua) itu.
Belum lagi reda malu akan kejadian itu, gua sudah harus berhadapan dengan masalah lain yang sama. Sama-sama berhubungan dengan pendidikan, gak ada hubungannya dengan tinggal kelas tapi lebih parah lagi, DFO - Drop Fucking Out dari kampus. huaaa! yang ini bukan sekedar malu, tapi rasa bersalah karena mengecewakan ke dua orang tua membuat gua merasa semakin gelap.
Untungnya semua itu cepat berlalu, demi memuaskan hasrat belajar yang menggebu-gebu di dalam dada, gua berusaha untuk mencari tempat kuliah baru. dan akhirnya gua dapat! dan itu gratis pula, dapat beasiswa 100% dari sekolah Advertising baru. lumayan lah walau cuma setahun, tapi benar-benar membuka jalan hidup gua.
Setelah lulus, gua mendapatkan pekerjaan dari kenalan di vihara. advertising baru, baru coba-coba. Karena judulnya coba-coba, dan pengarangnya gak tau apa-apa soal advertising, jadilah pekerjaan yang tidak jelas. dalam ruangan kecil warna orange, berdua sama seorang designer gua melalui 3 bulan terjenuh dalam hidup. Dasar emang udah gak betah, ada aja kejadiaannya. pada suatu jumat di suatu minggu yang sudah lama berlalu, tiba-tiba bos gua datang dan mengatakan kalau gua di PHK. Gabruk! rasanya semua hal yang ada di dada gua langsung jatuh bawah, masuk ke perut. Pantas aja tiba-tiba dada gua terasa kosong dan perut gua mulas kepenuhan. Aneh, padahal gua gak suka kerja di sana, tapi ya kok merasa kecewa, patah hati. bermodalkan pesangon satu minggu gaji, gua pulang dan tak akan kembali.
Baru-baru ini umur gua mencapai seperempat abad. Suer gak terasa! dan semua kejadian di atas adalah rangkuman masa-masa gelap yang menjelma guru untuk menghentak dan mengingatkan kalau hidup itu keras dan gua harus bisa berusaha lebih keras supaya bisa bertahan.
Sepenuhnya sadar, kalau semua kejadian itu baru merupakan awal, dan akan masih banyak lagi batu menyandung, taik terinjak, dan lubang kejeblos, tapi di belakang semua itu, gua juga yakin akan ada tukang es cendol yang sueeegeer, abang bakso yang ueeenaak, dan ngko mie bangka yang sueedaap. ;p
No comments:
Post a Comment