Tuesday, December 29, 2009

Gugup

Dadaku panas seperti ada yang menekankan plakat besi membara diatasnya. Kepalaku pening, dan aku bisa merasakan ginjal kiriku berkedut-kedut, tanda aku sedang dililit gugup. Pasalnya aku harus minta ijin cuti kantor besok, karena aku harus ke mega mendung. Padahal belum juga setahun aku bekerja, dan beratnya lagi, baru sekitar dua minggu yang lalu aku cuti selama, kurang lebih, dua minggu.

Besok pagi-pagi aku harus berangkat untuk acara tahun baru di komplek kuil megamendung. ”Jam 8 pagi ya!” Berkali-kali sudah ibu menegaskan. Oh, apa sih salahku, sampai di penghujung tahun ini, masih saja diberi cobaan.

Masalahnya bukan sekedar meminta ijin, tapi rasa sungkan kepada orang-orang satu kantor yang juga sudah sangat ingin libur, tak kalah akut dariku. Walau ini bukan sekedar masalah kebelet libur, tapi lebih urusan spiritual. Sayangnya, mana ada yang mau ambil pusing. Yang mereka mau tahu hanya aku yang paling baru masuk ke kantor ini, minta libur melulu Lupa diri siapa.

Besok aku harus berangkat. Besok aku harus berangkat. Berulang kali aku menyakinkan diri, tapi tetap saja dadaku serasa ditekan plakat besi membara, kepala pening, dan ginjal berkedutan gugup. Apalagi ketika aku bayangkan wajah-wajah orang di kantor ini, wajah bosku yang pengertian bukan main, seolah dadanya seluas samudra paling luas dan paling dalam.

Sejujurnya, aku sudah malas menginjakkan kaki di kantor ini, menghadapi orang-orang tertentu. Aku ingin awal baru. Harapan baru di tahun yang baru. Mungkinkah terwujud, dengan tinggal dua hari lagi tahun 2010 menggeliat keluar dari kepompongnya?

Doa. Jangan sekalipun kau remehkan kekuatan doa. Bukan hanya ketika tak ada lagi hal lain yang bisa kita lakukan barulah kita berdoa. Justru sementara kita sedang terseok-seok, kepala di bawah-kaki di atas, doa akan memancarkan cahanya yang paling terang untuk menunjukan jalan di depan kita.

Tapi sebelumnya aku harus percaya. Itu PR paling besar untuk seorang pembangkang seperti aku. Dan tampaknya, soal pertamanya harus segera aku kerjakan dan selesaikan. Aku harus percaya, bagaimana pun, aku bisa dan pasti dapat ijin.

No comments: