Matanya seindah puisi
Dari masa lalu
Yang tetap menggetarkan
Dan meletupkan hasrat di dada
Tak lesu dimakan waktu
Aura matanya adalah untaian kata-kata
Yang dicari semati sang pujangga
Hidup, menari-nari di dalam kalbu
Hangat, memeluk kalbu
Bergelora, membakar kalbu
Lirikannya adalah rima
Tak senada
Liar bermain
Sesuai naluri
Melengkahi aturan
Ketidak harmonisan
Yang melahirkan keindahan
Layaknya lukisan abstrak
Atau tarian kontemporer
Berekspresi tapi tak selalu dimengerti
No comments:
Post a Comment