Pagi ini, ketika langit masih buta, bersama kantuk yang menggelayuti mata, aku menuliskan doa yang semoga mampu memberikan kekuatan setiap kali aku menghadapi kegagalan apapun bentuknya. Doa ini bukanlah permohonan belas kasihan atau simpati. Doa ini, walau nantinya hanya sedikit, merupakan jiwa dari semua kekuatan yang akan kupakai untuk menghadapi kerasnya kehidupan. Doa ini merupakan suplemen yang harus kuminum, bukan hanya setiap hari, tapi juga setiap saat, bahkan pada suatu saat nanti, ketika aku sedang merasa tidak membutuhkannya. Doa ini akan bermula dan bermuara pada satu ujung. Tak ada yang special dalam doa ini, tak ada juga keajaiban dalam doa ini tanpa aku menyandingkannya dengan usaha yang keras. Doaku adalah; “Terbitkanlah kekuatan dari dalam diri agar aku mampu kalahkan aku.”
No comments:
Post a Comment