(Tulisan ini bukan review,
tapi ulasan perasaan.)
“Nama gue Adi, dan gue
punya mimpi.” –Reza Rahardian as Adi-
Pernahkah kamu, selesai menonton sebuah film, hatimu terasa
besar dan semua masalah menjadi kecil? Karena begitulah perasaanku setelah
menonton Finding Srimulat.
Jujur, film ini memang tidak sempurna. Tapi dengan lantang
aku berani bilang kalau Finding Srimulat punya hati yang tak kalah besar dengan
film-film besar Indonesia lainnya. And I had a really good laugh watching it!
Alasannya adalah; film ini sangat manusiawi karena
mengingatkan kita pada dorongan terbesar manusia untuk terus hidup yaitu, mimpi
dan untuk apa mimpi itu ada.
Cerita bermula dari seorang Adi yang baru saja kehilangan
pekerjaannya. Padahal sebentar lagi istrinya akan melahirkan. Justru pada saat
putus asa itu, Adi memilih bukan untuk menyerah atau mencari jalan pintas, ia memilih
untuk mengejar mimpinya untuk membawa Srimulat kembali naik panggung.
Film memang bukan realita, tapi realita bisa belajar banyak
dari film. Karena inspirasi terbesar sebuah cerita adalah hidup itu sendiri. Dan
Finding Srimulat mengajarkanku tentang harapan, tentang mimpi, tentang tidak
menyerah, tentang sebesar apa mimpi kita? Tentang pengaruh sebuah mimpi bagi
hidup banyak orang ketimbang hanya bagi sang pemimpinya.
Kesederhanaan film ini mungkin salah satu kekuatannya karena
mewakili orang-orang biasa yang punya mimpi dan sedang berusaha untuk
mewujudkannya. Film ini bukan menjual mimpi, tapi film ini justru manifestasi
dari sebuah mimpi.
Kenyataan ironis yang bisa dimaklumi adalah, ketika aku
menonton, hanya ada lima orang di dalam satu ruangan teater yang besar itu.
Tapi tawa kami berlima berhasil meramaikan kesepian ruangan itu. Begitu juga
ketika aku mem-Path kalau aku sedang menonton Finding Srimulat. Banyak sekali
orang yang kaget atau bahkan menertawakan. Aku tidak kesal, karena aku mengerti
betapa skeptis orang-orang terhadap film Indonesia. Tapi hanya ini yang ingin aku
sampaikan kepada mereka, “Ada banyak hal indah dalam hidup yang akan terlewat
ketika kita menilai keseluruhan dari sebagian.”
Rasanya sampai sini saja dulu ungkapan perasaan saya. Semoga
akan ada sequel Finding Srimulat. :D
Maju terus Film Indonesia!