Seekor serangga kecil terjebak di kamarku.
Berterbangan ia ke sana ke mari. Sekali menabrak lemari, sekali menabrak pintu, sekali jatuh ke lantai, dan sekali hinggap di kakiku.
Sayapnya putih dan bentuknya pipih. Ia seperti peri kecil bandel yang begitu penasaran ada apa di luar dunianya, hingga ia nekat pergi hingga lupa diri dan tersesat.
“Akhh… serangga itu seperti kebanyakan dari kita, sedang mencari jalan untuk bisa bebas dan terbang lepas”, dalam hati aku berujar. “Habis ini akan kubukakan pintu untuknya agar ia bisa miliki kembali kebebasannya. Betapa beruntungnya serangga itu”, syukurku, “ia tersesat di kamarku”.