Malam ini dingin, tidak seperti malam-malam biasanya. Pekerjaan tak lagi ada yang mengantri. Di depan layar komputer aku terpaku, pada sebuah website berita yang aku baca tanpa benar-benar aku perhatikan. Pikiranku berkelana. Jauh. Jauh dari sini. Ke sebuah tempat yang belum lagi aku pasti adanya. Tapi yang aku tahu pasti, dalam jujur suara hati yang terdalam; aku bukan milik tempat ini.
Aku berjalan keluar, ingin mendengar suaranya yang dibawa nada frekuensi tinggi ke telingaku, tapi hanya suara nada sambung membosankan yang kudapat. Ia sudah tidur mungkin, pikirku menghibur diri yang terlanjur kecewa. Lalu aku putuskan untuk jalan mengitari taman yang dikelilingi rumah-rumah mewah yang dingin. Seperti malam ini. ya sesepi malam ini.
Aku tak tahu kenapa aku melakukan ini, melangkah mengitari taman, di atas jalanan yang basah oleh hujan, sendirian, kedinginan, dalam gelap. Rumah-rumah besar yang kulewati seakan mengawasiku dengan mata yang menatap angkuh dari balik bayang-bayang malam. Sebuah raga yang bergerak dengan jiwa yang berada entah dimana. Aku biarkan hatiku membawa langkahku kemana ia ingin.
Sering aku merasa seperti ini. Tapi tak pernah sekalipun aku memiliki seutuhnya.
Aku merasa bebas, tapi tidak terbang lepas.
1 comment:
Can't wait to hear from u further, hunny.. :)
Post a Comment