Pada suatu ketika seorang teman yang juga bos (Sekarang
mantan bos), pernah menasehati, “Siksa otak loe Win, sampai kering.” Tapi
selaraskan dengan hati karena otak yang disiksa tidak dengan cinta akan melawan
untuk merdeka, dan di saat itu lah kamu akan menjadi gila. ya! Menyiksa bisa
dengan cinta, seperti seorang bapak yang membiarkan anaknya jatuh agar ia tahu
bagaimana bisa bangkit.
Aku menjadi sedikit masokis karenanya, nasihat mantan bosku
itu. Sakit kepala yang biasa kita rasakan setelah seharian berpikir, memberikan
rasa puas yang meretas batas antara muak dan bangga. Kedua rasa itu mencair lalu
larut menjadi sebuah zat serupa candu. Candu untuk terus melangkah, untuk terus
memacu diri, untuk terus percaya walau sepertinya tak mungkin, untuk terus hidup walau kehidupan menjejalkan berbagai alasan untuk
berhenti hidup.