Malam berbahasa. Meski tak lantang dan tak menantang seperti
siang. Sayangnya sebagian besar orang tak peduli. Mereka tenggelam dalam gesa bersama
langkah-langkah panjang dan wajah-wajah lelah. Padahal, seandainya mereka mau
berhenti sejenak untuk mengamati dan mendengarkan derunya, gemerlap
lampu-lampunya, gang-gang sepi yang menyimpan misteri, derak langkah kucing di
genting, sepoi angin, dan bagaimana dedaunan berbisik seperti orang-orang sirik, maka mereka akan bisa
mendengar malam menembang, tentang sebuah kisah yang lahir pada saat gelap dan
berakhir dengan gelap.
No comments:
Post a Comment